
Busana Batik Papua Mam Yoo rancangan Ian Adrian bermotif batik Papua dalam tampilan warna tropis.
Den Haag- Batik Papua, salah satu kekayaan dari
keanekaragaman seni budaya Papua, diperkenalkan ke hadapan publik Belanda.
Perancang busana Ian Adrian berkolaborasi dengan Batik Papua Mama Yoo
mengangkat kain batik khas Papua ke dunia internasional melalui pergelaran
busana "Fashion Diplomacy". Pameran busana digelar di Grote Kerk di
Den Haag, gereja Protestan yang dibangun antara abad ke-15 dan ke-16, yang
malam itu disulap menjadi oase Indonesia dengan gaya Papua. Ian Adrian dan
Batik Papua Mama Yoo menampilkan 35 desain busana, 25 busana wanita dan 10
busana pria. Motif-motif cendrawasih, anggrek besi, matoa, rumah adat,
dihadirkan di atas bahan satin sutra, sifon, organdy, katun, serta lycra yang
dibatik dalam warna-warna tropis yang kaya pilihan, dalam konsep rancangan
ready to wear (siap pakai) deluxe. Ian Adrian menampilkan konsep rancangan yang
ringan namun kaya dengan detail, suatu gaya metropolitan urban. Ia dan Batik
Papua Mama Yoo memadukan rancangannya dengan tampilan dari tas dan sepatu.
Lihat: Dubes Swiss Apresiasi Keberagaman Budaya Papua Aksesoris Baroqco Jewelry
mendukung penampilan para model dalam wujud kalung choker yang memberi kesan
dramatis, gelang, anting, crown, hingga topeng, tanpa menenggelamkan tampilan
busana yang dipresentasikan. Peragaan busana itu juga didukung Roberto
Dresia, yang menata gaya rambut ponytail dan make up nude para model, yang
bergerak di panggung peragaan busana dalam koreografi yang dirancang Julia
Agustina. Yolanda Tinal adalah nama di balik label Batik Papua Mama Yoo.
Sebagai putra daerah, ia tergerak untuk mengangkat kearifan budaya lokal alam
Papua, dengan menggali inspirasi lewat alam, flora, fauna, hingga arsitektur
rumah khas Papua serta keseniannya. Keaslian motif batik kreasi Mama Yoo
Private Collection itu ternyata mampu menarik perhatian warga asing. Baca ini:
Papua Miliki Metode Unik untuk Mengawetkan Jenazah Pergelaran busana “Fashion
Diplomacy” dihadiri lebih dari 200 orang, terdiri atas tamu undangan dari
kalangan diplomat asing, industri fashion, perancang busana Belanda, mitra
kerja Kedutaan Besar RI di Belanda, serta wartawan. Ian Adrian dalam siaran
pers mengungkapkan rasa bangga dan terima kasihnya kepada Duta Besar RI di
Belanda, I Gusti A Wesaka Puja beserta staff, yang memberikan kepercayaan untuk
menggelar fashion show di hadapan publik di Den Haag. “Sungguh membanggakan
bisa mengangkat budaya Indonesia ke tingkat international,” katanya. Baca juga:
Kearifan Lokal Papua Didorong Masuk dalam Kurikulum Pendidikan Mahasiswa:
Baiknya Dinas P & K Provinsi Papua Menerapkan Kuriklum Pendidikan
Kearifan Lokal Papua
Sumber: http://www.tabloid-wani.com/2016/10/batik-papua-diperkenalkan-ke-dunia-internasional.html
Sumber: http://www.tabloid-wani.com/2016/10/batik-papua-diperkenalkan-ke-dunia-internasional.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar