Jumat, 30 Desember 2016

Mengapa Orang Luar Papua Suka Tinggal Di Papua?

Peta Papua dan Papua barat google.ist


Mengapa? Kenapa semua orang jadi rakus di Papua?
Kenapa kekayaan di Papua menjadi rampasan semua perakus?
Kenapa Rakyat terus dibantai dan dibunuh?
Kenapa setiap kekerasan selalu distigma oleh Negara dan Institusi Negara (TNI dan Polri)?
Kenapa rakyat dibenci semua orang?
Siapa yang akan menyelamatkankan mereka, jika derita, tangisan dan darah selalu merangkul kekebasan hidup mereka (rakyat)?
Semua orang hanya mampu menyebut "biar TUHAN yang membalas" seakan pernyataan itu mampu menghentikan kejahatan kemanusiaan di Papua.
Semua seakan bisu melihat kejahatan sekeji itu.
Semua hanya terlena dengan pernyataan miring dan manis, "Negara akan membangun Papua", tanpa melihat, jutaan pengamen dan pengemis di Jakarta saja, Negara tak sanggup!".
Mengapa mata hati, kepekahan dan rasa mati dalam kehidupan manusia, seakan menunggu sesuatu turun dari langit!
Sampai kapan kejahatan kemanusiaan di Papua terhenti, sementara Negara melakukan Praktek Rasial, dan hal itu datang dari petinggi Negara?
Apakah kita diajarkan untuk menanti terbitnya Mentari dari Barat?
Jika kita tahu kalau Negara sedang melakukan praktek rasial dan kejahatan kemanusiaan yang akan berujung pada praktek kepunahan, apa langkah kita yang harus dilakukan? (PS)
Penulis Naska : Ayob Tabuni





Ayob Inubat
Ayob Inubat

This is a short biography of the post author. Maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus nullam quis ante maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec.

Tidak ada komentar: