
Mando Mote (kanan) dan backgroundnya, mama-mama Papua sedang memakai noken di kepala. Img. Doc WANI
Oleh: Mando Mote
OPINI - Noken Papua tidak
hanya dikenal, dimaknai, dianyam/rajut, hingga diwariskan oleh pemilik noken
yaitu Orang asli Papua (OAP) sendiri saja, namun terkenal ditingkat
Internasional. Oleh Titus Pekei sudah mengantar, memajukan hingga berupaya
menghidupkan Noken di level Internasional. Titus sendiri anak Noken dan
mengenal betul tentang Noken. Dengan penelitian dan kajian, Beliau sudah
menghadirkan buku selain memperkenalkan Noken di mata dunia bahwa Noken tak
benda tapi Noken memiliki multifungsi, multiguna. Noken adalah identitas Papua,
membicarakan Noken berarti membicarakan eksistensi Papua berserta isinya.
Cermin Papua adalah Noken dan Noken termpit ditengah goncangan dan ancaman
global. Nasib Noken mau dibawa kemana dan mau dibagimanakan tergantung anak
Noken sendiri, yaitu dari orang asli Papua. Tidak mungkin sekali
gantungkan keselamatan Noken ke pihak lain tapi kita anak Noken yang
menentukkan. I. Urgensi Pertisipasi Pemerintah Papua dalam Menyelamatkan Noken
Papua sebagai Noken Kehidupan Titus Pekei adalah penggagas juga sekaligus
pencetus Noken memanggil semua stake holders untuk melihat dan merasa
penting Noken, ilmu Noken diterapkan dalam berbagai kebijakan dalam
rangka merajut kebersamaan Papua menuju keselamatan anak Noken ditengah
dunia peradaban. Papua'pun harus berubah dan maju menentukan kemajuan diri
Papua. Hal itu disadari oleh para Bupati dan Gubernur Papua, bahwa Noken
dan ilmu Noken penting diterapkan dalam kehidupan. Mulai dari Gubernur
Papua dan beberapa Bupati mengintruksikan hari wajib Noken bagi para
Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kerjanya. Bupati Deiyai, dalam rangka
memperingati hari Noken yang ke tiga pada tanggal 4 Desember 2015
mengintruksikan, para ASN yang berada dilingkungan kerja Pemerintahan Kabupaten
Deiyai wajib mengenakan Noken. Juga Bupati Mimika dan Bupati lain pun
menyelenggarakan hal yang sama dan peduli dengan Noken Papua. Kami
menghimbang dan menilai kebijakan Gubernur dan para Bupati itu sifatnya sebatas
pentingnya atribut dan atau pelengkap dari performa (penampilan). Sesungguhnya
yang perlu digali dan diangkat adalah nilai-nilai, makna Noken. Kita sudah
mengenakan Noken sejak leluhur kita ada dibumi Papua dan Noken ini
sudah membumi. Kita dibesarkan oleh Noken dan bagimana kita lesatarikan
Noken itu. Yang wajib dilihat dan diwariskan adalah nilai-nilai
Noken, makna Noken , semangat mempertahankan Noken sebagai pewaris
budaya Papuani. Hal ini Pemimpin Papua perlu terjemahkan dalam berbagai
pendekatan pembangunan dan kebijakan Pemerintah di tanah Papua ini. Yang maksud
di sini adalah Noken ini adalah sumber pendapatan daerah, II. Noken dan
Nasib Pemilik Noken Noken itu sumber kehidupan bagi pemilik Noken. Dengan
meyakini dan merasakan betul bahwa Noken sebagai sebuah sumber hidup maka
mama-mama sebagai perajin perajut/penganyam terus mempertahankan tradisi
bernoken. Antara semangat perajin perajut/penganyam Noken dan
kebijakan Pemerintah sering tidak ketemu sebab paham akan Noken dari
berbagai fungsi, guna tidak beberkan dalam kebijakan. Sampelnya boleh kita
lirik yakni pemberdayaan terhadap para pengerajin yakni mama-mama papua yang
mempertahankan Noken belum diangkat, didorong, diperdayakan dengan model
desain koperasi berbasis kultur Papuani. Baca ini: Noken, Tas Tradisional Papua
Terdaftar di Organisasi PBB Ini menjadi masalah pokok yang kini belum ditemukan
model rekrut dan pemberdayaan yang sesuai dengan kultur Papuani secara
komprehensif dan berkesinambungan terhadap pemilik Noken itu sendiri. Hal
ini penting ada model pemberdayaan yang sesuai kultur Papuani dilakukan oleh
para fasilitator alias pemerintah yaitu: Pertama adalah melalui koperasi
Noken berbasis culture Papuani yang bertujuan bisa merampung dan
mengklasifikasikan Noken basis Papuani. Kedua, melakukan sebuah aksi dan ekspresi
diawali penggalian bakat/minat potensi, Pembinaan, Pemberdayaan hingga promosi
dari lokal, regional, nasional hingga ke tingkat Internasinal. Ketiga, monumen
Noken Papua sebagai tempat kunjung wisatawan, mancanegara yang pada akhirnya
menjadi sumber pendapatan asli rakyat/Daerah. Andaikan Noken ini dimaknai
secara mendalam lalu diterapkan dalam rutinitas baik dilingkungan Pemerintah,
Ekonomi, Politik, Pendidikan, Sosial Budaya dan lain sektor yang merasa melekat
dalam kehidupan Papuani maka sudah barang tentu Noken eksis dan konsisten
menghidupkan Papuani. Mari selamatkan NOKEN BASIS PAPUA (Tulisan ini
dipersembahkan di HUT NOKEN PAPUA SEDUNIA 04 Desember 2016 untuk semua Anak
Adat Noken Papua)
#Penulis adalah Mahasiswa Papua di Bandung.
Sumber: http://www.tabloid-wani.com/2016/12/noken-basis-papua-menuju-unesco-paris-france.html#.WERUp3JC6R8.facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar