
Yanto Gombo dengan lukisan realisnya di kampus ISBI Papua, Senin (1/5/2017). Tiga lukisan di depan ditawar oleh pembeli dari luar Papua –Foto: Agus Pabika.
Jayapura - Melukis hobi yang jarang dimiliki orang. Hanya
yang memiliki bakat yang dapat menghasilkan karya-karya yang menarik minat
banyak orang dan hasil karyanya juga dapat bernilai ekonomi tinggi. Yanto
Gombo, mahasiswa ISBI (Institut Seni Budaya Indonesia) Tanah Papua kelahiran
1996 ini mampu membuat lukisan potret dan natural mirip aslinya melalu berbagai
media, baik kertas, kanvas, kulit kayu, sketsa di komputer, tripleks, dan
tembok bangunan rumah atau gedung. Bakat melukis yang dimiliki Yanto sudah
mengalir sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). “Sewaktu SD saya sudah
melukis, biasanya jika tidak ada guru dalam kelas kita baku lomba gambar dengan
teman-teman, bikin gambar siapa punya yang bagus, karena sering gambar di kelas
akhirnya terbawa sampai sekarang,” tutur Yanto saat ditemui Jubi di kampusnya,
di Jayapura, Kamis, (4/5/2017). Di dunia seni lukis, kata Yanto, ada bermacam
aliran, di antaranya realis atau gambar menyerupai atau mirip, ekspresif, dan
naturalis atau kelihatan mirip. Sehari-hari, karena sudah mulai dikenal sebagai
pelukis, Yanto sering menerima pesanan untuk mengambar di beberapa tempat di
Kota Jayapura dan Wamena. “Biasanya saya diminta melukis di TK di Sentani,
untuk hotel dan gereja, umumnya untuk lukisan berukuran 3×4 meter hingga 4×4
meter, itu paling lama pengerjaan empat bulan, tergantung ukuran gambar dan
kualitas gambar yang diinginkan konsumen,” katanya. Ia mencontohkan untuk
gambar pensil dan kanvas hanya perlu waktu hitungan menit dan jam. Dalam
melukis, kata Yanto, kesulitannya hanyalah harus sabar. Namun jenis lukisan
yang paling sulit menurutnya adalah melukis sketsa anatomi. Sebab harus
menyesuaikan dengan pencahayaan warna untuk mendapatkan hasil yang bagus.
Sementara, Thedi Pekei berharap anak-anak Papua yang memiliki skil dan talenta
seperti Yanto dapat didukung pemerintah dengan memberikan mereka ruang dan
kesempatan untuk tampil di berbagai kegiatan. “Mereka yang memiliki skil
seperti ini jarang diakomodir oleh pemerintah dan besar harapan mereka dapat
dirangkul semua baik di bidang seni, budaya, dan lukis dalam melestarikan
budaya lokal Papua,” ujarnya. Setelah Komunitas Papuansphoto mempromosikan Yanto
Gombo, beberapa tawaran erdatangan dari berbagai daerah di indonesia. Ada yang
ingin membeli lukisannya dan ada juga yang ingin dilukis wajahnya.
Sumber: http://www.tabloid-wani.com/2017/05/yanto-gombo-pelukis-muda-papua-yang-memulai-dari-hobi.html#.WRc5vE5kZWI.facebook
Sumber: http://www.tabloid-wani.com/2017/05/yanto-gombo-pelukis-muda-papua-yang-memulai-dari-hobi.html#.WRc5vE5kZWI.facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar