Banyak cara dilakukan orang untuk mendapatkan jodoh, bisa
melalui kontak jodoh, lewat teman dekat, ta’aruf dan sebagainya. Sebuah suku di
Papua memiliki tradisi pencarian jodoh yang cukup unik.

Warga
suku Mee, Deiyai, Provinsi Papua mempertunjukkan Pesta Adat Emaida (Pesta Adat
Cari Jodoh) saat Pentas Seni Budaya Papua dan Papua Barat di ajang Pekan Wisata
Nasional 2014 yang digelar di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Minggu (25/5).
Kabupaten Deiyai adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua yang terbentuk
sejak 29 Oktober 2008. ANTARAFOTO/Izaac Mulyawan/ss/pd/14
Warga Suku Mee, Deiyai,
Provinsi Papua, memiliki tradisi turun temurun untuk mencari jodoh yang disebut
dengan tradisi Pesta Adat Emaida. Mereka membuat rumah adat khusus untuk
penyelenggaraan pesta cari jodoh tersebut.
Warga suku Mee, Deiyai, Provinsi Papua mempertunjukkan Pesta Adat Emaida (Pesta Adat Cari Jodoh) saat Pentas Seni Budaya Papua dan Papua Barat di ajang Pekan Wisata Nasional 2014 yang digelar di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Minggu (25/5). Kabupaten Deiyai adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua yang terbentuk sejak 29 Oktober 2008. ANTARAFOTO/Izaac Mulyawan/ss/pd/14
Di tempat asalnya, warga
Suku Mee membuat sebuah rumah dari kayu dan bambu. Sehingga, saat mereka
menari-nari di dalam gubug, gubug tersebut juga ikut bergoyang-goyang. Dari
tarian-tarian itu, para laki-laki dan perempuan warga suku saling menarik
perhatian lawan jenisnya.

Warga
suku Mee, Deiyai, Provinsi Papua mempertunjukkan Pesta Adat Emaida (Pesta Adat
Cari Jodoh) saat Pentas Seni Budaya Papua dan Papua Barat di ajang Pekan Wisata
Nasional 2014 yang digelar di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Minggu (25/5).
Kabupaten Deiyai adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua yang terbentuk
sejak 29 Oktober 2008. ANTARAFOTO/Izaac Mulyawan/ss/pd/14
Pesta ini dapat dilakukan kapan saja, tergantung kampung mana yang
menyelenggarakan pesta tersebut. Pimpinan adat di satu kampung yang
melaksanakan Emaida kemudian mengundang muda-mudi atau laki-laki dewasa yang
ingin mengawini istri lebih dari satu.

Peneliti
Ekologi dan Penggagas Noken (Tas Tradisional) Papua, Warisan Budaya Takbenda,
Titus Pekei (kiri) menyerahkan buku Noken Papua kepada Gubernur Papua Barat
Abraham O Atururi saat Pentas Seni Budaya Papua dan Papua Barat di ajang Pekan
Wisata Nasional yang digelar di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Minggu
(25/5). Dengan diakuinya Noken sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, menambah
daftar kebudayaan Indonesia yang dipandang dunia. Orang Papua pun bangga dengan
tas tradisional aslinya ini yang sering digunakan sehari-hari. ANTARAFOTO/Izaac
Mulyawan/ss/pd/14
Tarian tradisional ini ditampilkan Warga Suku Mee dalam Pentas Seni Budaya
Papua dan Papua Barat di ajang Pekan Wisata Nasional 2014 yang digelar di
Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Minggu (25/5). Kabupaten Deiyai adalah salah
satu kabupaten di Provinsi Papua yang terbentuk sejak 29 Oktober 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar