Selviana Anari
adalah seorang perempuan muda guru jemaat yang menjadi salah seorang peserta
lokakarya oleh LP3BH, Yalhimo, Mnukwar, DTE dan PPP di Mubrani bulan Mei 2011.
Tanggung jawab utamanya adalah mengajar injil, memimpin ibadah dan mengurus
umat. Pekerjaan Selviana tidak banyak diemban oleh perempuan Papua. Sebagian
besar perempuan di masyarakatnya adalah ibu rumah tangga yang mengurus rumah,
kebun dan anak. Dalam percakapannya dengan Adriana Sri Adhiati dari DTE,
Selviana menguraikan sejumlah hal yang dihadapi perempuan di sana.
Selviana
berasal dari keluarga religius. Ayah dan suaminya juga guru jemaat. Walaupun
jarang perempuan menjadi guru jemaat, pilihan Selviana menjadi guru jemaat
dipandang sebagai hal yang wajar mengingat latar belakang keluarganya. Untuk
menjadi guru jemaat, ia harus menempuh pendidikan khusus teologi setingkat SMA.
Dengan pendidikan seperti itu, Selviana termasuk perempuan dengan pendidikan
tertinggi di kampungnya.
Pemekaran
dan pembukaan wilayah baru oleh pembangunan jalan Trans-Papua secara tidak
langsung juga mempengaruhi keputusan keluarga Selviana untuk pindah rumah.
Rumah yang sekarang mereka huni dulunya adalah pondok ladang mereka. Mereka
pindah untuk mendekati sarana jalan baru. Saat ini, sekitar 25 keluarga
bermukim di desa yang baru terbentuk bernama Wasanggon. Terbentuknya desa baru
menguatkan alasan dilakukannya pemekaran yang membutuhkan jumlah minimal desa
dalam wilayah kabupaten baru.
Persoalan
terkait pemekaran (baik di tingkat kabupaten maupun provinsi) tidak banyak
mendapat perhatian walaupun memiliki dampak yang berarti terhadap masyarakat
dan ekosistem Papua. Pemekaran membutuhkan dukungan personil tentara, pembukaan
jalan untuk lebih banyak pengerukan sumber daya alam dan penetapan struktur
pemerintahan yang dapat memicu perpecahan dalam masyarakat.
Lain
daripada itu, Selviana juga mengungkapkan tingginya angka kematian ibu dan
anak, akibat terbatasnya fasilitas kesehatan, masih merupakan masalah di sana.
Pengamatannya menegaskan laporan bahwa Papua merupakan salah satu wilayah
dengan tingkat kematian ibu yang tertinggi di Indonesia, padahal dibandingkan
negara Asia Tenggara lainnya prestasi Indonesia sudah tergolong buruk.
Masalah
lain di masyarakatnya yang diamati dan coba diatasi oleh Selviana adalah
kekerasan rumah tangga terhadap perempuan, terutama dipicu oleh alkoholisme di
kalangan lelaki. LP3BH, sebuah ornop di Manokwari sejak beberapa tahun terakhir
berupaya menangani masalah kekerasan dalam rumah tangga dalam kaitan kerja
mereka membangun kesadaran akan masalah hak asasi manusia.
#MelawanLupa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar