![]() |
Foto : Orang Wamena Dahulu |
Saya
akan mencoba mengulas asal usul orang lembah Balim dan budaya orang Balim.
Para
penulis buku banyak orang yang menuliskan dengan berbeda Judul dalam karyanya
dalam buku menurut penelitian dan tidak menemukan sebenarnya orang lemba itu
dari mana dan dari keturunan siapa bakan menurut Agama pada umumnya kami dari
Kain dan Habel, Sem, Ham dan Yafet kemudian adapulah penulis menuliskan bahwa
orang kulit hitam pada umumnya keturunan orang Aborigin tetapi kita akan
ketahui bersama pada pembahasan berikut ini bersama, karna melihat dari sisi
lain para penulis terkadang rekayasa data dari media elektronik dan ikuti dari
zaman sekarang sehingga peroleh hasil sebatas zaman sekarang kemungkinan
keturunan yang ke tiga karna manusia Balim pada dasarnya ada Lima
generasi, menurut Halereak Alua anak dari orang generasi kedua menitipkan pesan
pada anaknya yang bernama Itoko Alua bahwa kami manusia ini akan ada batas masa
turun temuru dan apabila masih ada beranak cucu dan Dunia tidak
diperbaharui dari Lima generasi ini oleh Allah dan terus berkembang
sehingga, itulah tanpa hitungan dari moyang kita namun kehidupan mereka yang
lebih dari batas generasi itu? Kebudayaan mereka akan berbeda dengan kami ini,
pesan dari ayahnya kepada anaknya (Itoko Alua)
Yang akan
lahir lebih dari batas tadi, anak cucu mereka akan mengalami kehilangan
informasih dan sangat brutal dari langka hidup mereka sebab, sangat
penting dan setidaknya mereka harus ketahui hal ini seutuhnya mengenai asal
usul dari mereka yang dahulu atau moyang mereka, dari mana moyang mereka
datang dan kemana mereka pergi dan dari keturunan siapa kami ini? Ketika
peroleh informasi hanya satu generasi dan tidak diketahui generasi awal mula
mereka maka tidak akan menikmati apa yang ada di bumi ini sepenuhnya dan tidak
memperoleh kebahagiaan yang berbahagia dalam kehidupan meraka. Mengalami musiba
banyak hambatan yang mereka akan menghadapi dan bahkan akan Berantakan tidak
seperti yang kini kami berada kata Halereak kepada anaknya pada zaman itu dan
diterus oleh seorang anaknya yang bernama Itoko Alua dalam bahasanya.
Orang Balimberwarna
kulit kecoklatan berbusana Holim dan Yokal busana ini
terbuat dari bahan alami dengan cara persiapan yang berbeda sebab bahan berbeda
jenis tumduhan Holim adalah busana laki-laki serupa dengan mentimun dan ada
beberapa tahapan untuk jadi busana siap digunakan oleh kaum laki-laki, bahan
bertumbu paling lama 6-7 bulan hingga tua. Dan busana perempunan diambil dari
bahan dari bahan isivwar bahan tersebut diambil dari kulit
pohon windisebut pohon beringin pohon tersebut tidak diperuntukan yang
lain, dan ada yang sejenis tanaman hias Lisani digunakan oleh
seorang gadis hingga masa remaja yang disebut Sali. Orang Balimberaneka
ragam yang sangat unik, dipandang manusia sekarang tetapi itulah keturunan
zaman moyang dan kebudayaan orang Balim, memiliki norma-norma
masing-masing yang berbeda dari suku-ke suku yang lain pada umumnya.
![]() |
Foto : Orang Wamena Dahulu |
Orang Balim wilayah
timur lembah Balim keturunan dari sekelompok keluarga
berbondong-bondong mengara ke wilayah barat lemba Balim dan
meneruskan generasi kewilayah barat lemba Balim, banyak peneliti yang
menuliskan mengenai latar belakang orang Balim, sangat rumit menemukan
sal-usul orang Balim, adapula para pakar menuliskan keturunan dari orang
Aborigin kemudian menurut dari sejarah moyang kita keturunan dari Nuh. Sehingga
disini saya sebagai anak asli lembah Balim menuliskan sebua goresan
ini mengulas dari sesingkat sejarah kisah moyang atau asal usul
orang Balim, menurut moyang saya sebagai keturunan Nuh, masa kehilangan
semua makluk 2000 tahun zilam itu diantara satu manusia yang diselamatkan oleh
Nuh pada Bahterah itu adalah moyang Orang Yali Huwula atau sekarang lebih
mengenal lembah Balim, Lani dan Kitani. Hingga turun temurun di wilayah
pegunugan hingga pesisir pantai dan dalam bahasa orang Balim, disebut tiga
bagian yaitu; Yali,Huwula, Lani dan Kitani yang dimaksud dengan tiga kategori
bahasa menunjukan tiga bagian Timur,Tengah dan Barat. Yang dimaksud
dengan Yali bagian timur, Huwula di bagian Tengah, Lani dan Khitsani di wilayah
Barat. Dari keempat kata tersebut, Yali, Huwula, Lani dan Khitsani
dimaksud “ Yali ” artinya tempat keberangkatan moyang, “ Huwula ” ada dua
kata gabungan yaitu “ Huwu ” artinya belakang dan “ La ” artinya pergi atau
datang kemudian, yang dimaksud “ Lani ” artinya pergi dan ” Kitani ” siapa kalian?
Sehingga disempurnakan menjadi bagian barat artinya ini asalmulanya kami jalan
keluar atau datang dari bagian timur sehingga disebut Yali hingga sampailah di
tengah yaitu Huwula dan mereka yang meneruskan perjalanan ke wilayah
lemba Balim disampaikan Lani dan Kitani Lani dalam
bahasa Balim adala jalan atau Pergi Ki;Tani dalam bahasa Lani dan
dalam bahas Balim Khir, Sani artinya merupakan kalimat bertanya,
siapa kamu? Atau siapa kalian? bahkan pesisir pantai yang dikenal irian
jaya yang sekarang disebut Papua. semakin berkembang dalam turun temurun
semakin kehilangan gen namun berbeda pula cara hidup dan penataan tempat
tinggal dan bahasapun semakin ke barat dan pesisir pantai semakin melupakan
kata atau kalimat yang disampaikan oleh moyang sehingga mempengaruhi
sebutan dengan dialek sebetulnya maksud sama namun kesalahan dalam ucapan kata.
Demikian
pulah nama belakang marga contonya di lemba Balim Surabut ada juga
mirip Jayapura Suebu, Soendemi dan songgonau demikian pulah Dow, Doga dan Doa
sehingga orang Irian pada umumnya dari satu turunan saya menuliskan ini menurut
penelitian melainkan keterangan tua-tua adat di iringi dengan sejarah adat
istiadat mengaitkan cara hihup saling berkesinambungan dengan kebiasaan hidup
dalam artian masa dahulu sistem pendidikan, kesehatan dan system social sangat
memahami cuman nonformal pada zaman kuno saya berani mengakui diri asal usul
dari satu turunan bukan hanya berdasarkan marga melainkan banyak hal yang kami
akan mengulas dibagian lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar