
Akhir-akhir ini media sedang
diramaikan dengan prestasi anak Papua yang berhasil ke NASA. Seperti yang
tercantum dalam sebuah post Facebook yang
diunggah oleh Noldy
Worone dua anak siswa SMA asal Indonesia dinyatakan lolos flight
test NASA. Setelah dikonfirmasi, meraka adalah Bob Royend
Sabatino Kaway dan Thinus Lamek Yewi. Keduanya adalah siswa kelas XII di SMA
Advent Doyo Baru. SMA yang melahirkan anak bangsa berprestasi ini terletak di
Distrik Waibu, Desa Doyo Baru, Kabupaten Jayapura, Papua.
Dua pemuda dengan cita-cita
besar.

Saat
diwawancara, Bob dan Thinus sedang ada di sekolahnya. Keduanya sekarang duduk
di kelas XII. Bedanya, Bob duduk di kelas XII IPA sedangkan Thinus duduk di
kelas XII Bahasa. Keduanya merasa sangat senang mendapatkan kabar lolos dirinya
lolos dan tergabung dalam tim penelitian bersama NASA.
"Saya
merasa bangga dan senang. Saya tidak menyangka bisa lolos dalam tim ini.
Sebelumnya saya tidak terpikir bisa berhasil, tapi jika semua sudah diatur
Tuhan semua itu bisa terjadi", ungkap Thinus.
Bob dan
Thinus sendiri masih berusia 18 tahun. Bob lebih menyukai pelajaran
fisika. Meskipun begitu, sebelumnya dia bercita-cita sebagai pendeta.
Namun, setelah tahu dirinya lolos seleksi penelitian ini, dia terpacu untuk
bermimpi menjadi seorang ilmuwan.
"Sebenarnya
saya bercita-cita menjadi pendeta, setelah lolos seleksi ini saya terpikir
menjadi ilmuwan", ujar Bob dengan sedikit malu-malu.

Berbeda
dengan Bob, Thinus lebih menyukai mata pelajaran bahasa. Bahkan dirinya
juga mengaku ingin menjadi ambassador atau
duta besar. Setelah lulus SMA, dia juga ingin melanjutkan kuliah ke Manado. Dia
menilai, karena kemampuan bahasa yang mumpuni, dia bisa lolos dalam seleksi
ini.
Meneliti jenis padi yang bisa tumbuh di luar
angkasa.

Sebelumnya,
Dinas Pendidikan berkunjung ke sekolah-sekolah dan menjaring anak-anak berprestasi
untuk gabung dalam penelitian yang bekeja sama dengan NASA. Pada awal bulan
Oktober, Bob dan Thinus mengikuti seleksi awal di Dinas Pendikan Jayapura.
Seperti yang dituturkan Bob, dari SMA Advent Doyo Baru ada 12 anak yang
mengikuti seleksi awal. Lalu mengerucut menjadi empat orang, hingga akhirnya
terpilihlah Bob dan Thitus.
Dua anak
Papua ini tergabung dalam tim Padi. Penelitian yang akan mereka kerjakan
tentang uji coba apakah padi bisa tumbuh di luar angkasa. Seperti yang
diketahui, kondisi atmosfer, gaya gravitasi dan tekanan udara di luar angkasa
jauh berbeda dari bumi. Ide penelitian tersebut dicanangkan oleh para ahli dan
Dinas Pendidikan.
Dari Papua menuju Nasa untuk alam semesta.

Tim
penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu, Tim Padi dan tim Ragi. Penelitian ini
nantinya akan dilakukan di Center for Innovative Learning, Serpong. Kedua
tim ini, juga melakukan engineering dan flight
test di San Jose, Amerika Serikat. Nantinya para siswa
diharapkan bisa mengembangkan ide penelitian ini dengan bimbingan dari berbagai
ahli dari LAPAN, IPB, ITB dan Surya University.
Saat
ini, hasil penelitian mereka sudah lolos flight
test NASA. Bahan telah diluncurkan dengan roket United Launch
Alliance Atlas V yang diluncurkan dari Space Launch Complex 41 di Cape
Canaveral Air Force Station. Tentu hal ini menjadi angin segar untuk perkembangan
penelitian dan ilmu pengetahuan Indonesia. Dan istimewanya justru dilakukan
oleh anak SMA.
Setelah
penelitian dibawa ke luar angkasa, tim peneliti akan menunggu data lanjutan.
Menurut keterangan Thinus, nantinya pihak NASA akan mengirimkan data dan
hasil foto di sana. Lalu pihak peneliti di Indonesia akan mengkaji lebih dalam.
Setelah itu, Bob dan Thinus beserta 18 anak muda lainnya akan mempresentasikan
hasil penelitian tersebut di Annual Conference of the American Society for
Gravitational and Space Research di Washington DC pada November 2016
mendatang.
Thinus dan
Bob tidak pernah menyangka mereka bisa tergabung dalam penelitian berskala
internasional. Dalam wawancara, Thitus mengungkapkan dirinya begitu
bersyukur. Penelitian ini mungkin jauh dari bidang yang dia pelajari di
sekolah, yaitu bahasa. Tapi dia percaya jika semua hal sudah diatur oleh Tuhan,
hal-hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin dan terjadi begitu saja.
Lalu apa pesan buat anak muda di luar sana?

Dia
mengungkapkan dan memberikan pesan pada anak muda untuk tidak pernah bosan
dalam belajar. Meskipun harus belajar hal-hal yang tidak kita sukai, kita tak
boleh menyerah begitu saja. Karena toh, bagaimanapun, hal tersebut
lama-kelamaan akan kita sukai dan bermanfaat pada kemudian hari. Selain itu,
jangan pernah lupa belajar ilmu rohani.
Selamat Bob dan Thinus!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar