Hidup kita sudah digantung pada pohon yang namanya
Negara yang berbuah uang.manusia Papua hanya menjadi pemugut uang dibawah pohon
yang namanya Negara dalam konsep ini saya beri nama yang berbisnis swasta
adalah yang memiliki pohon itu sendiri,diluar dari Negara.orang Papua sampai
saat ini belum memiliki pohon yang berbuah uang.kenapa?,kendalanya hanya satu
yaitu:
Orang
Papua,hal ini dalam arti”masyarakat”selalu menunggu kapan buah uang yang
dihasilkan pohon negara akan jatuh melalui ranting-rantingnya kabupaten,distrik
dan desa.dengan adanya Negara itu pohon kehidupan yang Tuhan tetapkan secara
alamiah sudah ditebang oleh kita Papua sendiri yakni Budaya kita masing2
itu.padahal kehidupan budaya memang terbukti tidak ada satu hal yang
menyulitkan orang Papua untuk hidup.
Orang
migran dari jawa,makasar,buton,madura dll,sudah banyak memiliki pohon yang
mereka sudah tanam di Papua,diluar dari pohon Negara.orang Papua hanya
mengharapkan daun yang akan jatuh disaat musimnya,artinya disaat gajian alias
bulan muda.bagimana dengan non Papua diatas yang menikmati pohonya sendiri
tanpa negara?otomatis mereka lebih sejahterah karena pohonya berbuah tanpa
musim.
Bagimana
kalau pohon negara ini diterpah musim gugur yang mengerikan.pohon krisis
berbuah uang,artinya Negara mengalami krisis moneter seperti kejadian tahun
1979 dan hampir di tahun kemaring 2015.masyarakat harus makan apa karena saat
itu pun pasti semua yang berbau ekonomi panggang akan setop?,budaya berkebung
dan ternak sedang kita tinggalkan,tanah yang dullu kita buat kebung sekarang
sudah jadi perumahan orang migran?(ini parahh).Sekarang mau kemana jika terjadi
hal itu.jika pohon Negara ditepang?
Jawabanya,sebagai
kita orang Papua paling tidak anda dan saya sudah tau tentang,bagimana
kehidupan seharusnya yang Orang Papua harus mengharapkan..!
“Saya
hanya doakan semoga kita tidak semakin digantung oleh pohon Negara yang berbuah
uang.budaya adalah urat nadi sebagai jantung yang menghidupkan sendi-sendi
kehidupan manusia Papua.semoga kita menjadi figur yang menciptakan revolusi
mental dalam masyarakat Papua dan mau menghidupkan budaya yang sedang mati”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar