Politik
asimilasi adalah segala upaya untuk menyamakan batin, pikiran dan fisik yang
sebelumnya berbeda kepada satu ide yang diusung oleh pelaku asimilasi. Politik
asimilasi adalah juga merupakan sebuah komunitas bangsa menghadapi persoalan
imigrasi atau masuknya arus pendatang yang bukan merupakan bagian dari
komposisi awal dari bangsa tersebut ketika penguasa mengambil kebijakan dalam
kepentingan politik untuk menyatukan diri di dalam suatu komunitas yang
berbeda.
Foto Facebook Grub Z Papua
Politik asimilasi pertama kali
direncanakan oleh sang aneksator pada tahun 1962 yaitu Presiden Soekarno.
Tujuannya adalah memusnahkan orang Papua ras Melanesia. Proses asimilasi yang
sangat efektif dapat terjadi melalui perkawinan campur. Perkawinan campur
antara orang Papua dan penduduk migran adalah bagian dari proses pemusnahan ras
di Papua Barat.
Menurut Soekarno, mewujudkan
asimilasi politik yang terencana menghancurkan ras Papua adalah melalui para
wanita muda dari Jawa ke berbagai tempat di Papua untuk kawin dengan para
pemuda Papua dengan tujuan melenyapkan penduduk asli ras Melanesia.
Telah terbukti bahwa generasi
yang dilahirkan dari hasil perkawinan campur ini dengan nyata-nyata tidak
mencerminkan tipikal ras Papuan-Melanesia terutama ciri-cirifenotipe (ciri
kualitatif) seperti warna kulit, bentuk rambut dan bentuk muka. Proses
asimilasi ini dapat dipengaruhi struktur mental, sikap dan watak mereka dalam
perilaku pergaulan.
Fakta menunjukkan bahwa
sebagian dari para peranakan ini lebih banyak dipengaruhi kepribadian dan watak
khas dari pihak ayah atau ibu dari luar Papua dibandingkan dengan ayah atau ibu
yang berasal dari Papua. Karena pengaruh gen dengan faktor-faktor eksternal
lainnya lebih kuat.
Anak-anak lahir dari kedua orangtuanya campuran ini biasanya tidak
menganggap dirinya adalah anak asli Papua. Seringkali, anak campuran ini
tidak suka memahami kebudayaan orang Papua. Selalu menandang dan menghiyanati
kebudayaan Papua. Ini fakta yang selalu terjadi di Papua. Namun sayangnya, kita
masyarakat Papua sendiri tidak sadar hanya karena keinginan sesaat kita
melakukan kawin campur akhirnya ras Melanesia orang Papua mulai musnah. Padahal
program migran perempuan Jawa ke Papua merupakan program jangka panjang
terencana dirumuskan oleh pemerintah Indonesia dan sekarang sedang implementasikan
di Papua. Tujuan dari program perempuan Jawa ke Papua adalah menghabiskan ras
Melanesia di Papua melalui kawin campur itu. Kemudian pulau Emas ini akan
dikuasai oleh penjajah (Indonesia).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar